Oleh: Theresia K. Wardhani, Psi.
Senior Consultant IPP
Semua orang tahu, tanpa memiliki data jumlah pasti para pencari kerjapun tidak ada yang meragukan betapa sulitnya mencari pekerjaan saat ini. Selain karena perusahaan penyedia tenaga kerja juga terbatas, jumlah pencari kerja juga terbilang sangat banyak....
Kalau meminjam sedikit dari teori ekonomi, kondisi...
Senior Consultant IPP
Semua orang tahu, tanpa memiliki data jumlah pasti para pencari kerjapun tidak ada yang meragukan betapa sulitnya mencari pekerjaan saat ini. Selain karena perusahaan penyedia tenaga kerja juga terbatas, jumlah pencari kerja juga terbilang sangat banyak....
Kalau meminjam sedikit dari teori ekonomi, kondisi...
diatas tidak seimbang antara supply dan demand. Sebetulnya kondisi yang
sebenarnya bagaimana sih? Kalau dilihat dari lowongan kerja di Koran
sebetulnya tiap minggu ada saja perusahaan yang pasang iklan disana.
Tetapi mengapa begitu sulitnya ya?
Yang terjadi sesungguhnya, setiap perusahaan pasti ada turn-over-nya atau tingkat keluarnya karyawan yang artinya setiap tahun pasti ada saja karyawan yang keluar, entah karena kesalahan karyawan sehingga harus PHK atau karena karyawan tersebut memilih peluang diluar perusahaan tersebut sehingga keluar atas kemauannya sendiri. Itu yang pertama, yang kedua sesungguhnya di Indonesia masih kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja professional yang memiliki konpetensi multinasional. Tidak banyak perusahaan-perusahaan besar mencari tenaga kerja asing yang mampu menduduki posisi-posisi strategis. Ironis bukan? Sedangkan kita justru meng-import tenaga-tenaga murah untuk pekerjaan non-skill atau tidak membutuhkan ketrampilan.
Memiliki posisi bagus di perusahaan besar pastilah menjadi impian semua orang. Mustahilkah? Tentu tidak asalkan kita betul-betul tahu apa yang harus kita siapkan. Mari kita uraikan satu per satu apa yang harus dipersiapkan untuk bisa memenangkan kompetisi dengan ribuan pencari kerja lainnya.
Persiapan pada masa sekolah
Penting kita harus sadari bahwa persiapan untuk mencari pekerjaan tidak dimulai pada saat kita lulus kuliah. Tetapi jauh sebelum itu, minimal pada saat kita belajar dibangku sekolah menengah atas. Yang harus dipersiapkan:
Pola berpikir. Tidak harus menjadi siswa teladan atau menduduki ranking satu tetapi sebisa mungkin kita menyerap semua ilmu yang didapat dengan baik. Dengan demikian, pola berpikir kita secara langsung akan berkembang.
Berorganisasi. Kerja di perusahaan sama halnya kita berorganisasi, organisasi yang sifatnya profit. Keahlian kita berorganisasi akan menumbuhkan kemampuan dalam bekerjasama selain itu kita juga akan memiliki ketrampilan sosial yang dibutuhkan pada saat bekerja diperusahaan.
Perhatikan minat. Di sekolah kita sudah mulai banyak mempelajari berbagai disiplin ilmu. Pada saat itu, mulailah untuk memperhatikan minat, disiplin ilmu apa yang cocok untuk kita kembangkan. Misalnya, ternyata Saudara suka pelajaran Akutansi. Coba diskusi dengan guru BP atau konsultan karir dari lembaga-lembaga executive recruitment yang ada di kota Saudara mengenai bidang kerja Akutansi, peluang atau karir kedepannya dan ketrampilan yang dibutuhkan apa saja. Jika Saudara tertarik dengan peluangnya langkah selanjutnya adalah mempersiapkan ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan. Untuk bidang Akutansi, misalnya yang dibutuhkan adalah ketrampilan mengoperasikan Komputer, tidak hanya bisa mengetik tetapi dengan aplikasinya khususnya Excel. Selain itu, setelah Saudara sudah mantap dengan pilihan minat tersebut maka Saudara juga mulai mempersiapkan untuk berkompetisi ke jenjang pendidikan tinggi.
Persiapan pada masa kuliah
Masa ini adalah dasar apakah kita akan mampu berkompetisi atau tidak. Tantangannya juga tinggi karena kita harus berjuang melawan keinginan untuk bersenang-senang. Tidak harus menjadi orang yang kerjanya belajar, belajar dan belajar tetapi bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara belajar dan bergaul.
Buka wawasan. Explorasi wawasan Saudara dengan mengikuti berbagai acara seminar atau diskusi-diskusi yang diadakan di kampus. Mulailah menyukai buka sebagai teman mengisi waktu luang.
Belajar bekerja. Kalau kita melihat iklan lowongan, hal yang membuat langkah kita terhenti adalah tuntutan ada pengalaman kerja. Pengalaman kerja dibutuhkan untuk memudahkan calon karyawan menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Paling tidak tahu cara kerja, bagaimana berhubungan dengan rekan kerja dan memecahkan masalah selama menyelesaikan tugas. Meskipun pengalaman kita hanya part-timer namun itu cukup sebagai bahan pertimbangan. Banyak kan lowongan kerja di kampus, mulai lowongan sebagai asisten dosen, penjaga perpustakaan atau kepanitiaan penerimaan mahasiswa baru.
Perbanyak CV. Perusahaan lebih menyukai pencari kerja yang memiliki CV yang penuh dengan berbagai aktivitas organisasi dan sosial serta pengalaman kerja atau achievement yang kita raih selama di bangku sekolah. Karena, hal itu menandakan kalau kita memiliki high energy sehingga mampu menerima berbagai tugas serta memiliki high quality karena akan mampu menghasilkan kualitas kerja yang baik.
Siapkan ketrampilan yang dibutuhkan. Perlu kita membekali diri dengan berbagai ketrampilan dasar yang dibutuhkan oleh untuk bekerja.
Mencari kerja
Inilah saatnya Anda bertarung.
*Cari sumber lowongan kerja. Banyak media massa yang memberikan informasi mengenai lowongan kerja, mulai dari Koran nasional maupun lokal, majalah, pengumuman di kampus sampai internet. Paling efektif adalah pengumuman di kampus, biasanya perusahaan yang memasang iklan lowongan di kampus sudah bekerjasama dengan pihak kampus dan akan memberikan prioritas lebih bagi para lulusannya. Untuk kasus seperti ini biasanya perusahaan merasa bahwa para lulusan Universitas tersebut memiliki kualitas atau kualifikasi yang dibutuhkan oleh mereka.
*Siapkan surat lamaran dan CV beserta berkas-berkasnya. Ada baiknya kita sudah menyiapkan draft surat lamaran dan CV jauh-jauh hari supaya hasilnya maksimal. Karena melamar pekerjaan sama dengan kegiatan menjual, dalam hal ini yang dijual adalah keahlian Saudara, maka penting untuk memperhatikan cara penulisan dan isi dari tulisan Saudara. Setelah selesai dibuat, coba Saudara baca. Pikirkan pada saat itu Saudara adalah pemberi kerja, kemudian tanyalah pada diri sendiri, jika Saudara menerima surat lamaran atau CV seperti ini apakah Saudara akan tertarik untuk memanggil pelamar tersebut? Usahakan tulisan Saudara memberikan kesan bagi pembacanya dan memberikan gambaran yang jelas mengenai diri Saudara.
*Seleksi masuk kerja. Tahapan seleksi beragam, masing-masing perusahaan memiliki cara yang berbeda. Macam-macam jenis seleksi:
*Tertulis, bisa berupa Psikotes, Tes Potensial Akademik (TPA), atau Tes Ketrampilan Khusus.
*Wawancara, yang digali selain kompetensi juga etos kerja-nya. Wawancara bisa dilakukan secara berjenjang mulai dari bagian SDM/HR, atasan langsung bisa juga sampai pada top manajemen.
*Focus Group Discussion atau Diskusi Kelompok Terarah, biasanya untuk posisi-posisi pemegang jabatan.
*Tes Ketrampilan Teknis.
*Tes Kesehatan.
Apabila bekal kita cukup maka kita tidak perlu khawatir untuk bersaing dengan pencari kerja yang lain. Siapkan diri kita untuk memiliki nilai jual yang tinggi dengan kemampuan olah pikir yang memadai didukung dengan keahlian yang kita dapat dari pengalaman dan ketrampilan yang kita miliki. Diiring dengan doa niscaya apa yang kita harapkan akan terwujud.
dikutip dari : http://www.ippkarir.com/
Yang terjadi sesungguhnya, setiap perusahaan pasti ada turn-over-nya atau tingkat keluarnya karyawan yang artinya setiap tahun pasti ada saja karyawan yang keluar, entah karena kesalahan karyawan sehingga harus PHK atau karena karyawan tersebut memilih peluang diluar perusahaan tersebut sehingga keluar atas kemauannya sendiri. Itu yang pertama, yang kedua sesungguhnya di Indonesia masih kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja professional yang memiliki konpetensi multinasional. Tidak banyak perusahaan-perusahaan besar mencari tenaga kerja asing yang mampu menduduki posisi-posisi strategis. Ironis bukan? Sedangkan kita justru meng-import tenaga-tenaga murah untuk pekerjaan non-skill atau tidak membutuhkan ketrampilan.
Memiliki posisi bagus di perusahaan besar pastilah menjadi impian semua orang. Mustahilkah? Tentu tidak asalkan kita betul-betul tahu apa yang harus kita siapkan. Mari kita uraikan satu per satu apa yang harus dipersiapkan untuk bisa memenangkan kompetisi dengan ribuan pencari kerja lainnya.
Persiapan pada masa sekolah
Penting kita harus sadari bahwa persiapan untuk mencari pekerjaan tidak dimulai pada saat kita lulus kuliah. Tetapi jauh sebelum itu, minimal pada saat kita belajar dibangku sekolah menengah atas. Yang harus dipersiapkan:
Pola berpikir. Tidak harus menjadi siswa teladan atau menduduki ranking satu tetapi sebisa mungkin kita menyerap semua ilmu yang didapat dengan baik. Dengan demikian, pola berpikir kita secara langsung akan berkembang.
Berorganisasi. Kerja di perusahaan sama halnya kita berorganisasi, organisasi yang sifatnya profit. Keahlian kita berorganisasi akan menumbuhkan kemampuan dalam bekerjasama selain itu kita juga akan memiliki ketrampilan sosial yang dibutuhkan pada saat bekerja diperusahaan.
Perhatikan minat. Di sekolah kita sudah mulai banyak mempelajari berbagai disiplin ilmu. Pada saat itu, mulailah untuk memperhatikan minat, disiplin ilmu apa yang cocok untuk kita kembangkan. Misalnya, ternyata Saudara suka pelajaran Akutansi. Coba diskusi dengan guru BP atau konsultan karir dari lembaga-lembaga executive recruitment yang ada di kota Saudara mengenai bidang kerja Akutansi, peluang atau karir kedepannya dan ketrampilan yang dibutuhkan apa saja. Jika Saudara tertarik dengan peluangnya langkah selanjutnya adalah mempersiapkan ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan. Untuk bidang Akutansi, misalnya yang dibutuhkan adalah ketrampilan mengoperasikan Komputer, tidak hanya bisa mengetik tetapi dengan aplikasinya khususnya Excel. Selain itu, setelah Saudara sudah mantap dengan pilihan minat tersebut maka Saudara juga mulai mempersiapkan untuk berkompetisi ke jenjang pendidikan tinggi.
Persiapan pada masa kuliah
Masa ini adalah dasar apakah kita akan mampu berkompetisi atau tidak. Tantangannya juga tinggi karena kita harus berjuang melawan keinginan untuk bersenang-senang. Tidak harus menjadi orang yang kerjanya belajar, belajar dan belajar tetapi bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara belajar dan bergaul.
Buka wawasan. Explorasi wawasan Saudara dengan mengikuti berbagai acara seminar atau diskusi-diskusi yang diadakan di kampus. Mulailah menyukai buka sebagai teman mengisi waktu luang.
Belajar bekerja. Kalau kita melihat iklan lowongan, hal yang membuat langkah kita terhenti adalah tuntutan ada pengalaman kerja. Pengalaman kerja dibutuhkan untuk memudahkan calon karyawan menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Paling tidak tahu cara kerja, bagaimana berhubungan dengan rekan kerja dan memecahkan masalah selama menyelesaikan tugas. Meskipun pengalaman kita hanya part-timer namun itu cukup sebagai bahan pertimbangan. Banyak kan lowongan kerja di kampus, mulai lowongan sebagai asisten dosen, penjaga perpustakaan atau kepanitiaan penerimaan mahasiswa baru.
Perbanyak CV. Perusahaan lebih menyukai pencari kerja yang memiliki CV yang penuh dengan berbagai aktivitas organisasi dan sosial serta pengalaman kerja atau achievement yang kita raih selama di bangku sekolah. Karena, hal itu menandakan kalau kita memiliki high energy sehingga mampu menerima berbagai tugas serta memiliki high quality karena akan mampu menghasilkan kualitas kerja yang baik.
Siapkan ketrampilan yang dibutuhkan. Perlu kita membekali diri dengan berbagai ketrampilan dasar yang dibutuhkan oleh untuk bekerja.
Mencari kerja
Inilah saatnya Anda bertarung.
*Cari sumber lowongan kerja. Banyak media massa yang memberikan informasi mengenai lowongan kerja, mulai dari Koran nasional maupun lokal, majalah, pengumuman di kampus sampai internet. Paling efektif adalah pengumuman di kampus, biasanya perusahaan yang memasang iklan lowongan di kampus sudah bekerjasama dengan pihak kampus dan akan memberikan prioritas lebih bagi para lulusannya. Untuk kasus seperti ini biasanya perusahaan merasa bahwa para lulusan Universitas tersebut memiliki kualitas atau kualifikasi yang dibutuhkan oleh mereka.
*Siapkan surat lamaran dan CV beserta berkas-berkasnya. Ada baiknya kita sudah menyiapkan draft surat lamaran dan CV jauh-jauh hari supaya hasilnya maksimal. Karena melamar pekerjaan sama dengan kegiatan menjual, dalam hal ini yang dijual adalah keahlian Saudara, maka penting untuk memperhatikan cara penulisan dan isi dari tulisan Saudara. Setelah selesai dibuat, coba Saudara baca. Pikirkan pada saat itu Saudara adalah pemberi kerja, kemudian tanyalah pada diri sendiri, jika Saudara menerima surat lamaran atau CV seperti ini apakah Saudara akan tertarik untuk memanggil pelamar tersebut? Usahakan tulisan Saudara memberikan kesan bagi pembacanya dan memberikan gambaran yang jelas mengenai diri Saudara.
*Seleksi masuk kerja. Tahapan seleksi beragam, masing-masing perusahaan memiliki cara yang berbeda. Macam-macam jenis seleksi:
*Tertulis, bisa berupa Psikotes, Tes Potensial Akademik (TPA), atau Tes Ketrampilan Khusus.
*Wawancara, yang digali selain kompetensi juga etos kerja-nya. Wawancara bisa dilakukan secara berjenjang mulai dari bagian SDM/HR, atasan langsung bisa juga sampai pada top manajemen.
*Focus Group Discussion atau Diskusi Kelompok Terarah, biasanya untuk posisi-posisi pemegang jabatan.
*Tes Ketrampilan Teknis.
*Tes Kesehatan.
Apabila bekal kita cukup maka kita tidak perlu khawatir untuk bersaing dengan pencari kerja yang lain. Siapkan diri kita untuk memiliki nilai jual yang tinggi dengan kemampuan olah pikir yang memadai didukung dengan keahlian yang kita dapat dari pengalaman dan ketrampilan yang kita miliki. Diiring dengan doa niscaya apa yang kita harapkan akan terwujud.
dikutip dari : http://www.ippkarir.com/
0 komentar:
Posting Komentar