Betapa nikmatnya saat berbuka puasa, kita makan kurma atau minum
seteguk air. Lagi pula, secara kesehatan keduanya pun dapat segera
memulihkan kondisi lemah tubuh kita. Jadi, prinsip makanan buka puasa
ini sangat dianjurkan menggunakan makanan yang mudah cerna, hingga
tidak merepotkan kerja lambung yang telah beristirahat demikian lama.
Selain faktor itu, sebaiknya makanan yang kita makan saat berbuka
puasa adalah memiliki nilai kalori tinggi agar stamina tubuh kita
segera pulih dan mengandung air sebagai pengganti cairan yang banyak
terbuang seharian. Pokoknya, makanan pembuka itu dapat dikatakan
sebagai “makanan manis”. Dan untuk kondisi saat ini makanan tersebut
banyak macamnya, di antaranya kurma dan kolak.
Berpuasa menjadikan tubuh manusia sehat dan terhindar dari
gejala-gejala penyakit. Makanan manis adalah di antara petunjuk yang
bisa kita lakukan agar kita sehat di saat puasa. Apa buktinya?
Puasa akan berdampak pada sebuah sel-sel tubuh di mana reaksi-reaksi
biokimiawi berlangsung. Di kala alat pencernaan beristirahat, energi
yang dibutuhkan diambil dari cadangan karbohidrat dan timbunan lemak.
Zat gizi yang masuk diubah menjadi molekul-molekul yang sangat kecil,
kemudian diserap dan masuk dalam darah, diteruskan ke sel-sel. Bahan
karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa. Sedangkan lemak diserap dalam
bentuk asam lemak.
Selanjutnya, glukosa dan lemak dibawa darah ke hati, otak, dan otot
untuk membentuk energi. Melalui rantai reaksi yang sangat panjang
dihasilkan energi CO2. Jika orang makan berlebihan maka kelebihan
glukosa akan bergabung membentuk cadangan glikogen. Cadangan ini
digunakan sewaktu orang berpuasa.
Selama berpuasa (+/- 14 jam) kebutuhan energi diambil dari cadangan
glikogen dan lemak. Pada siang hari lemak terus-menerus mengalami
perombakan sehingga alat-alat tubuh yang dilapisi lemak dapat bernapas
dengan lega dan timbunan lemak yang berbahaya dapat digunakan dan
tergeser. Berikutnya, pada malam hari kita makan. Di sinilah terjadi
lagi penyimpanan zat-zat energi. Seandainya perombakan dan penyimpanan
ini terjadi sebulan penuh, tentunya akan terjadi proses penggantian
yang terus-menerus. Dan hasilnya akan terjadi peremajaan sel.
Untuk bagian otak, lain lagi. Kita tahu, otak terdiri dari jaringan
lipid atau lemak. Dan lemak di otot berbeda dengan lemak di otak. Bila
jaringan lemak di otak ini juga ikut terkuras, maka terjadi kerusakan
pada jaringan otak. Energi untuk otak semuanya berasal dari zat gula.
Selama berpuasa zat gula ini datang dari hati. Dan kalau cadangan
zat gula di hati habis, hati mencoba mengolah zat-zat lain menjadi zat
gula untuk otak. Atas dasar inilah, mungkin mengapa kita disunahkan
untuk cepat makan makanan yang manis-manis pada saat berbuka puasa.
Makanan Manis
Pada umumnya umat Islam yang sedang saum banyak yang menyunahkan
untuk memakan buah kurma masak terlebih dulu sebelum memakan makanan
lainnya. Hal itu sesuai dengan anjuran para ulama, “Makanlah buah kurma
1-2 buah sebelum memakan makanan lainnya pada saat berbuka puasa.”
Buah kurma (Phoenix dactylifera) memiliki bentuk silindris, warnanya
kuning hingga cokelat kemerahan. Dagingnya tebal, membalut sebutir
biji. Kondisi kulit yang tipis membuat daging buahnya mudah dimasuki
ragi dari udara, selanjutnya memfermentasi karbohidrat. Saking
tingginya kadar gula, buah ini tidak perlu pengawet lagi. Pengeringan
biasanya dilakukan oleh matahari.
Kandungan kalori kurma cukup tinggi (317 kal/100 gr), sehingga
sangat cocok untuk memulihkan stamina yang anjlok. Kalori yang
dihasilkan mayoritas berasal dari karbohidrat.
Selain sebagai “bahan bakar” utama tubuh, fungsi lain zat itu adalah
mencegah terjadinya oksigen lemak yang tidak sempurna sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan
asam beta-hidroksi-butiran, yang dibentuk dalam hati dan dikeluarkan
melalui urine dengan mengikat basa berupa ion natrium; dapat
menyebabkan ketidakseimbangan natirum dan dehidrasi, ketosis atau
asidosis yang dapat merugikan tubuh.
Buah kurma ini, selain mengandung karbohidrat, kurma yang masaknya
terdapat serat. Semakin dikeringkan nilainya kemungkinan bisa semakin
tinggi karena terbentuk resistant starch. Termasuk dalam kategori ini
adalah selulosa dan hemiselulosa dari dinding sel tanaman, serta pektin
dan gummy, yang merupakan komponen nonstrukral sel tanaman. Kandungan
selulosa amat berguna untuk mengatur peristatik usus, sedangkan
hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar
sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.
Unsur lain yang tidak boleh dilupakan dari kurma adalah fosfor
(mineral terbanyak kedua dalam tubuh setelah kalsium) yang merupakan
unsur pokok asam nukleat dan membran sel; menjadi faktor esensial pada
seluruh reaksi pembentukan energi dalam sel; juga sebagai komponen
berbentuk kristal dari tulang rangka.
Kolak Menu Favorit Makanan Manis
Salah satu menu favorit keluarga saat puasa di bulan Ramadhan adalah
kolak. Adapun bahan menu kolak yang sering digunakan adalah pisang,
labu, kolang-kaling, dan lainnya.
Buah Pisang
Tanaman golongan famili Musaceae yang bernama latin Musa paradisiaca
ini sebagai pembuka dan kerap kali ‘direnangkan’ dalam kolak. Tanaman
pisang ini memiliki banyak varietas. Nilai kalori pisang adalah antara
68-146 kalori/100 gr dengan b.d.d. 70-85 %. Seratnya terdiri dari
selulosa, pektin, dan hemiselulosa yang dapat diandalkan untuk
menurunkan kolesterol darah, melindungi jantung, serta dijadikan wahana
pertumbuhan bakteri baik dalam saluran pencernaan.
Sementara itu, kandungan mineral dari pisang yang menonjol adalah
kalium. Sebuah pisang kira-kira memiliki 440 mg. Kalium berfungsi
antara lain untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh, kesehatan
jantung, menurunkan tekanan darah, dan membantu pengiriman oksigen ke
dalam otak. Kelebihan lainnya, seperti diungkap Yin-Fang dan Cheng-Jun
dalam Fruits as Medicine, adalah menghindarkan konstipasi, tenggorokan
kering dan susah menelan, hemoroid hingga tak jarang terjadi
perdarahan, hipertensi, paru-paru rasa terbakar disertai sesak napas
dan batuk-batuk, nyeri bengkak, seperti bisul, sakit pada waktu bangun
pagi, setelah mabuk berat.
Buah Labu
Berbagai jenis makanan dari labu sesungguhnya tidak asing bagi
masyarakat di berbagai daerah. Di Sumatera Barat yang terkenal
kerativitasnya dalam memasak, labu telah dibuat menjadi berbagai jenis
makanan yang menarik. Tekstur buah labu biasanya padat, renyah dan
berasa manis, serta banyak mengandung air.
Di sejumlah daerah tanaman yang memiliki nama latin Cucurbita
moschata ini termasuk suku Cucurbiaceae, dikenal dengan nama yang
berbeda-beda. Di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, buah ini
dikenal dengan nama waluh atau labu-merah. Di Madura disebut labuh,
sedangkan di Malaysia disebut dengan labu-metah. Ada pula yang
menyebutnya labu-parang.
Buah labu ini, jika dimasak untuk kolak, sebaiknya bijinya
disertakan. Menurut hasil penelitian, biji labu (yang merah atau
kuning) banyak mengandung zat yang berguna bagi kesehatan. Dalam biji
labu yang bewarna merah, ditemukan sejumlah asam amino langka, seperti
m-karboksifenilalanina, pirazoalanina, asam aminobutirat,
etilasparagina, dan strulina. Biji labu merah juga mengandung mineral
Zn (seng) dan Mg (magnesium), yang sangat penting untuk kesehatan organ
reproduksi, termasuk kelenjar prostat. Ada juga kandungan lemak utama,
seperti asam linoleat, asam oleat dan sedikit asam linolenat. Juga
vitamin E (tokoferol) dan karotenoid, yaitu lutein dan beta-karoten.
Labu juga mengandung sejumlah asam amino penting yang diperlukan
kelenjar prostat, yaitu alanina, glisina dan asam glutamat. Asam amino
ini ditemukan baik di labu merah dan labu kuning. Kandungan asam amino
ini memiliki khasiat bisa mencegah atau mengatasi hipertrofi atau
pembesaran prostat jinak (begin prostatic hyperplasia) pada kaum pria.
Biji Kolang Kaling
Kebanyakan orang suka salah menduga, yaitu menyangka kalau kolang
kaling ini buah. Padahal, sebetulnya biji. Buahnya sendiri berwarna
hijau saat muda dan agak kekuningan ketika tua. Pohonnya dikenal dengan
nama aren (Arenga pinnata). Saat bulan puasa, makanan ini sering hadir
bersama pisang dalam kolak.
Di sini, yang patut diwaspadai adalah kolang kaling ini bukan bahan
makanan yang kuat disimpan lama. Kerusakannya ditandai dengan timbulnya
bau asam atau keluarnya lendir. Guna memperpanjang masa simpan,
penggantian air peredam secara berkala perlu dilakukan. Cara lain yang
bisa menjaminnya lebih awet yaitu dibuat manisan.
Walaupun dari segi gizi, nilai kalori kolang-kaling tidak seberapa,
kandungan airnya terbilang berlimpah. Unsur lain yang dimilikinya
adalah pati, berfungsi sebagai cadangan energi dan penguat tekstur.
Melalui proses pemanasan, baik pembakaran maupun perebusan (biasa
dilakukan saat proses pengambilan), pati akan mengental dan membentuk
gel, dinamakan pregelatinized starch. Pati seperti ini sangat sulit
dicerna dan bisa menyebabkan cepat kenyang. Akhirnya, selamat menyantap
makanan manis saat berbuka puasa. Semoga makanan manis yang kita makan
mendapat berkah dari-Nya, memulihkan stamina dan menyehatkan tubuh
kita. Amin.
***
Oleh: Siswono
Penulis adalah sanitarian dan tergabung di Himpunan ahli kesehatan lingkungan
Sumber: suarapembaruan.com
0 komentar:
Posting Komentar