TEMPO Interaktif, Sebatik:
Situasi di perbatasan Indonesia-Malaysia sekitar perairan Ambalat,
Sebatik, Kalimantan Timur kemarin petang dilaporkan tegang. Perang bisa
sewaktu-waktu terjadi antara dua negara serumpun ini. Baik Indonesia
dan Malaysia meningkatkan pengamanan di Pos Perbatasan dengan menambah
personil tentara.
Setelah tentara Indonesia latihan menembak dengan melibatkan penduduk
sipil di Desa Sungai Pancang di Wilayah Aji Kuning, dibalas Malaysia
dengan menambah askar ( tentara) di wilayah perbatasan, seperti di
Sungai Melayu dan Sungai Pancang
Berdasarkan informasi di lapangan, beberapa hari lalu Desa Sungai
Pancang di wilayah Aji Kuning semua aparat di Sebatik, Ambalat latihan
menembak. Latihan itu salah satu bentuk pemantapan siap perang dan juga
untuk lebih memperkuat pertahanan di wilayah perbatasan.
Adapun askar Malaysia bersiap di wilayah perbatasan, seperti di Sungai
Melayu dan Sungai Pancang yang terletak di satu wilayah Sebatik, satu
pulau diklaim milik dua negara. "Ada tidak askar yang menguasai tiga
titik di Sungai Melayu," ungkap Bandong, warga Sebatik di Desa Tanjung
Aru.
Mereka, kata Bandong, membawa senjata. Selain di Sungai Melayu, askar
malaysia juga siapa di kawasan Pasir Putih dan Bagusung Besar. “Saya
dilarang melaut oleh mereka," ujar Bandong saat dihubungi kemarin.
“Saya bingung, askar Malaysia bilang kalau saya tinggal di wilayah
Malaysia, tapi jika TNI Angkatan Laut datang, mengatakan ini wilayah
Indonesia. Mana yang betul?,” tanya Bandong
Hal yang sama disampaikan Busla. Dia mengaku sekitar sembilan kapal TNI
Angkatan Laut hanya tiga yang kerap berpatroli di pesisir pantai
Sebatik. Sisanya, kata dia, berada di wilayah luar dekat Ambalat.
Buslan sering melihat kapal perang Malaysia suka main kucing-kucingan
dengan patroli TNI Angkatan Laut. "Suana tegang setiap saat terjadi.
Seperti dalam suasana perang," katanya.
Perairan sekitar Sebatik kembali digunjingkan setelah kapal perang
Malaysia dipergoki bermanuver di wilayah blok Ambalat, milik RI.
Malaysia mengkalaim blok yang memiliki potesnsi minyak itu wilayahnya.
Begitu pula Indonesia, menyatakan sebagai harga mati bahwa Blok Ambalat
wilayah RI.
DARLIS
0 komentar:
Posting Komentar