Man Jadda Wajada

Siapa Yang Bersungguh-Sungguh Dia Yang Akan Berhasil



(Ant/Fanny Octavianus/Spt). Petugas melakukan aktivitas bongkar muat di tempat penarikan dan penyetoran uang di basement gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu.

BI memproyeksikan kebutuhan uang periode Ramadhan dan Idul Fitri sebesar Rp.89,4 triliun yaitu uang pecahan besar diproyeksikan sebesar Rp81,1 triliun dan uang pecahan kecil sebesar Rp8,3 triliun.
 
Jakarta, (Analisa). Direktur Eksekutif Departemen Pengedaran Uang Bank Indonesia (BI) Gatot Sugiono menegaskan bahwa peredaran uang baru menjelang lebaran tidak turut memicu inflasi di Indonesia.
"Kebijakan itu bukan untuk menambah jumlah uang beredar di masyarakat melainkan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akan uang baru, jadi sebetulnya jumlah uang berdar ini sama," kata Gatot kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (1/8).

Dari sisi moneter, Gatot mengatakan, inflasi memang ada kaitanya dengan jumlah uang beredar.

Namun jumlah uang yang diedarkan sudah disesuaikan sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

"Uang ini tidak kita edarkan dari uang baru saja tapi uang yang masih layak edar yang masuk BI kita sortir kembali kemudian yang bisa diedarkan lagi kita edarkan melalui nbank-bank ini," katanya.

Jadi, dia menegaskan, apabila kebijakan tersebut dikaitkan dengan ketakutan akan terjadinya inflasi dan penggerusan terhadap nilai mata uang, hal tersebut tidak akan terjadi.

Menurut Gatot, inflasi pada Juli-Agustus ini memang meningkat namun secara makro bisa dikatakan masih aman.

"Hanya masalahnya nanti bagaimana pemerintah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran sehingga kebutuhannya sesuai dengan yang disediakan," katanya.

Sesuai data BI, dalam rangka mengantisipasi kebutuhan masyarakat menjelang Idul Fitri mendatang BI memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat periode Ramadan dan Idul Fitri 2012 sebesar Rp89,4 triliun atau meningkat Rp9,1 triliun dibandingkan dengan realisasi periode Ramadan dan Idul Fitri tahun sebelumnya.

Kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000 diproyeksi sebesar Rp81,1 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 serta uang logam seluruh pecahan diproyeksi sebesar Rp8,3 triliun.

BI meyakini dapat mencukupi dalam memenuhi proyeksi kebutuhan uang periode Ramadan dan Lebaran 1433 H, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan. (Ant)

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Berlangganan

Enter your email address:

animasi bergerak naruto

Assalamu'alaikum....

"Tetaplah Rendah Hati Meski Diberi Kelebihan , Karena Cahaya Ilmu Takkan Hadir Direlung Hati Yang Angkuh"


Artikel Pilihan

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers


SILAHKAN COPY PASTE


Anda DIPERBOLEHKAN KOPI PASTE Semua Artikel atau Tulisan yang Ada disini

Syaratnya satu: Cantumkan Link Blog ini di dalam Artikel yang Anda KOPI PASTE!!

Arsip

Info Pengunjung Hari Ini

Kategori

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
free counters