Man Jadda Wajada

Siapa Yang Bersungguh-Sungguh Dia Yang Akan Berhasil


1343869824783479492
Partai antara Greysia Polii/Meiliana Jauhari, melawan ganda putrid Korsel, Ha Jung Eun/Kim Min Jung, pada partai terakhir penyisihan group C, yang berlangsung dengan aneh, memicu panitia penyelenggara Olimpiade London 2012, beserta badan tertinggi bulutangkis dunia, BWF, melakukan investigasi yang berujung dengan di diskualifikasi nya empat pasang ganda putri dari Olimpiade London 2012. (foto: bolanews.com)

Setelah menerima kabar gembira, pada hari Senin dan Selasa (30-31/07), dengan keberhasilan para lifter kita menyumbangkan dua medali, perunggu dan perak, atas nama Eko Yuli Irawan, dan Triyatno, di Olimpiade London 2012.

Pada hari berikutnya, Rabu (01/08), giliran kabar menyedihkan, sekaligus memalukan menghampiri kontingen Indonesia. Bisa dibilang kabar ini bukan saja menampar wajah kontingen Indonesia, tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ya, kabar apalagi kalau bukan di diskualifikasi nya ganda putri kita, Greysia Polii/Meiliana Jauhari.

Selain, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, turut di diskualifikasi pula dua pasang ganda Korsel, Kim Ha Na/Jung Kyung Eun dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung, dan ganda nomor satu dunia asal China, Wang Xiaoli/Yu Yang.
Keempat pasang ganda itu harus menerima hukuman dengan tidak bisa melanjutkan kiprah mereka di Olimpiade kali ini, karena menurut panitia penyelenggara dan BWF ( Badminton World Federation), mereka sudah mencederai nilai-nilai sportifitas, pada partai terakhir di fase group.

Sebagai gantinya, empat pasang ganda dari Kanada, Australia, Russia, dan Afrika Selatan, menggantikan ke empat ganda itu untuk bermain di babak perempat final.

Pemicu Terjadinya Skandal
Kembali ke skandal itu. Memang, pemicu dari peristiwa yang memalukan itu adalah kekalahan yang tidak terduga pasangan nomor dua dunia asal China, Qing Tian/Zhao Yunlei, dari pasangan asal Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen, pada partai terakhir di penyisihan group D. Kekalahan yang menyebabkan pasangan China itu harus puas berada di peringkat kedua group D.
13438713621361409270
Pasangan asal Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen, merayakan kemenangan mengejutkan mereka atas pasangan China, Qing Tian/Zhao Yunlei, pada partai terakhir penyisihan group D. Kekalahan pasangan ganda China, yang merupakan unggulan kedua, itulah yang memicu terjadinya skandal di nomor ganda putri bulutangkis, Olimpiade London 2012. (foto: http://www.london2012.com)

Melihat keadaan itu, tim China, yang berharap dua pasangan nya akan bisa berhadapan di babak final, kemudian mencari jalan agar kedua pasangan nya itu tidak bertemu di babak semifinal, yang tentunya sama sekali tidak mereka harapkan.
Nah, kemudian jalan keluar dari situasi itu adalah, pasangan unggulan pertama mereka, Wang Xiaoli/Yu Yang, harus mengalah pada partai terakhir di group A, dari pasangan asal Korsel, Kim Ha Na/Jung Kyung Eun, agar kedua pasangan mereka bisa bertemu di babak final. Skenario dijalankan dengan mulus oleh Wang Xiaoli/Yu Yang, yang kalah dari ganda Korsel, dan keluar sebagai runner-up group A, di bawah pasangan Korsel.

Well, melihat situasi terakhir yang terjadi, kedua pasang ganda yang berada di group C, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung, yang sudah pasti melangkah kebabak perempat final, berusaha menghindar dari pertemuan lebih awal dengan Wang Xiaoli/Yu Yang, yang merupakan unggulan utama pada nomor ini. Karena runner-up group C, akan bertemua juara group A, dan juara group C, melawan runner-up group A.

Alhasil, kedua pasangan itu kemudian melakukan hal yang sangat memalukan. Turun bertanding pada partai terakhir di group C, dengan mengusung misi yang sama, kalah!

Melihat situasi aneh yang terjadi dilapangan ketika itu, wasit sudah memberikan peringatan pada dua pasangan itu, yang tampak nya tidak di gubris oleh kedua nya. Begitu juga ketika dewan pengawas pertandingan turun untuk memberikan kartu hitam bagi kedua nya. Tim official dari kedua kubu, memprotes nya. Protes diterima, dan pertandingan dagelan itupun terus berlangsung sampai rubber game, yang dimenangkan oleh pasangan Korsel.

Panitia pertandingan kemudian bergerak cepat. Bekerja sama dengan badan tertinggi badminton dunia, BWF, mereka kemudian melakukan investigasi terkait kasus yang memalukan ini.

Hasil nya, BWF, yang di wakili oleh Paisan Rangkisitpho (Deputy President) dan Thomas Lund (COO), memberikan peryataan tegas - seperti yang saya kutip dari kompas.com- “BWF memutuskan bahwa keempat pasangan ganda putri telah didiskualifikasi dari cabang bulu tangkis Olimpiade London 2012″.
Keempat nya dianggap melanggar code of conduct pasal 4.5 dan 4.16 yaitu ‘tidak bersungguh-sungguh untuk berusaha memenangkan pertandingan’ dan ‘bertingkahlaku menghina dan merusak reputasi bulu tangkis’. (kompas.com)

Selain itu Thomas Lund, juga memberitakan banding yang di ajukan oleh tim Korsel, yang kemudian di tolak oleh panitia penyelenggara. Sedangkan tim Indonesia, dan China, memutuskan untuk menerima keputusan itu.

Harapan bagi tim Bulutangkis Indonesia
Nasi sudah menjadi bubur, tidak ada gunanya kita mencari pembenaran dari kasus ini. Introspeksi diri menjadi sesuatu yang harus dilakukan oleh tim bulutangkis kita.
Juara sejati tidak akan pernah mencoreng nilai-nilai sportifitas, apalagi hanya untuk sekedar memilih lawan, dengan cara yang sangat memalukan. Semua lawan harus berani dihadapi. Tidak ada lawan yang tidak bisa dikalahkan. Bila kita takut ketika harus berhadapan dengan lawan, lalu mengapa kita harus mengikuti suatu pertandingan?

Persiapan matang, dengan berbagai macam strategi untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini, harus menjadi suatu hal yang dikedepankan semua atlet kita setiap mengikuti event multi cabang seperti Olimpiade.
Kini, harapan kita tinggal bertumpu pada ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang akan berhadapan dengan ganda campuran China, Xu Chen/Ma Jin, dibabak semifinal, dan ganda putra, Bona Septano/M. Ahsan, yang akan menghadapai ganda Korsel, Lee Young Dae/Jung Jae Sung, hari ini dibabak perempat final. Setelah tumbang nya Taufik Hidayat, Simon Santoso, dan Ardiyanti Firdasari, dibabak perdelapan final dari lawan masing-masing.

Semoga harapan kita yang tersisa ini akan memberikan kemampuan terbaik mereka untuk mempertahankan tradisi emas, sekaligus sedikit mengobati kekecewaan atas kasus di nomor ganda putri ini. Go Indonesia…!!

Dari berbagai sumber.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Berlangganan

Enter your email address:

animasi bergerak naruto

Assalamu'alaikum....

"Tetaplah Rendah Hati Meski Diberi Kelebihan , Karena Cahaya Ilmu Takkan Hadir Direlung Hati Yang Angkuh"


Artikel Pilihan

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers


SILAHKAN COPY PASTE


Anda DIPERBOLEHKAN KOPI PASTE Semua Artikel atau Tulisan yang Ada disini

Syaratnya satu: Cantumkan Link Blog ini di dalam Artikel yang Anda KOPI PASTE!!

Arsip

Info Pengunjung Hari Ini

Kategori

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
free counters